Kamis, 12 Maret 2015

Mawar Biru



Mawar yang sangat indah, gumamku ketika pertama kali menemukannya
Di halaman sebuah rumah indah agak jauh dari tempatku.
Yang kemudian dengan kegembiraan hati aku selalu menengoknya, merawatnya,
 menyiraminya dengan penuh cinta.
Kelopaknya belum sempurna merekah, tetapi keelokannya telah nampak
 Begitu indah.
 Hingga aku tak pernah berani menyentuhnya, kawatir bila akan merusaknya.
Memandangnya saja sudah memuaskan jiwaku.

Bertahun-tahun aku setia menunggu saat kelopaknya merekah dengan sempurna, pastilah akan lebih indah! Beberapa kali ada yg menawariku kembang mawar kepunyaannya.
 Ada yang berwarna kuning, jingga, putih dll
Tetapi sungguh hatiku telah penuh oleh mawar biru itu...

  Tiba-tiba pada suatu hari pemilik mawar itu memberikannya kepada orang lain...!
 Aku tak mampu berbuat apa-apa.
 Yang kutahu hari itu tiba-tiba menjadi gelap
. Ohh.......

 Hampa

Beberapa tahun kemudian, sungguh, aku melihat mawar itu lagi!
 Semakin indah dengan sebatang kuncup mungil di sampingnya...
Ya Allah, apa yg terjadi?
 Entahlah.
 Yg jelas mawar itu telah dikembalikan lagi ke rumah indah di mana aku menemukannya..

 Terima kasih ya Alloh, Kau takdirkan aku atas kesempatan yg ke dua ini.
 Tetapi aku mohon maaf Mu
aku kini sudah sangat senang dengan mawar merah pemberianMU ini,
apalagi dengan dua kuncup kecil yg akan menambah keindahannya dengan takdirMu.
Aku takkan mampu merawat keduanya dengan adil.
Aku juga tak mampu membelikan pot yg indah untuk mawar biru itu.
 Sementara mawar merahku ini dengan senang hati, meski hanya kutanam di pot sederhana yang kupunya. Bahkan tetap sabar ketika aku tak menyiramnya.
 Sering aku harus pergi sehingga tak merawatnya.
Tetapi Engkau tahu ya Alloh, betapa aku kini mengasihinya,
betapa aku sangat mensyukurinya,
 kesabarannya terhadap keangkuhanku, pengertiannya atas keadaanku.
 Kumohon ya Allah, peliharalah keindahannya dalam kesederhanaannya.
 Jagalah kedua kuncup kecilnya.
 Kutitipkan mereka pada kasih sayang Mu,
 ketika saat ini aku harus merawat mawar tua yg darinya salah satu kuncup kecilnya menjadi aku.
 Terima kasih atas mawar merah ini ya Robb.

 carita, awal nov' 12

0 komentar :